Senin, 21 Januari 2013

Proposal Usaha Kripik Pisang


PROPOSAL
Aplikasi Riset Untuk pengembangan produk
“ Kripik Pisang”




                                             

Nama : Indra Nugraha
Kelas : xII Akuntansi 1 (Satu)

SMK Tamansiswa Cibadak
Jalan Perintis Kemerdekaan No. 31
Cibadak - Sukabumi
























Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………..
Bab 1 Pendahuluan……………………………………………………………………………..
1.1.            Tujuan Pengembangan Usaha……………………………………………………
1.2.            Studi Kelayakan Usaha……………………………………………………………
1.3.            Usulan Produk……………………………………………………………………..
Bab 2 Pengembangan Produk…………………………………………………………………
2.1.       Konsep Produk…………………………………………………………………….
2.2.       Pengembangan Produk…………………………………………………………..
2.3.       Uji Produk………………………………………………………………………….
2.4.       Persiapan Produksi………………………………………………………………..
Bab 3 Positioning Produk……………………………………………………………………….
3.1.       Segmentasi Targeting dan Positioning Produk.......…………………………..
3.2.       Studi Positioning Produk…………………………………………………………
Bab 4 Marketing Mix…………………………………………………………………………….
4.1.       Harga………………………………………………………………………………..
4.2.       Produk/Merk………………………………………………………………………
4.3.       Promosi……………………………………………………………………………..
Bab 5 Uji Pemasaran…………………………………………………………………………….
5.1.       Strategi Penjualan…………………………………………………………………..
5.2.       Studi Hasil Penjualan………………………………...…………………………….






Kata Pengantar


Bismillahirhmanirrahim
          Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT  Yang telah melimpahkan rahmat dan kesehatan . sholawat  dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
          Usaha kecil menengah dalam pengembangannya diperlukan studi kelayakan Proyek Walau Dalam skala sederhana. Hal ini dilakukan Untuk menghindari penanaman modal yang tidak menguntungkan .
          Selain studi kelayakan, diperlukan juga riset pemasaran,. Hal ini dilakukan agar dapat terbantu untuk mengetahui keinginan, kebutuhan dan kepuasan konsumen.
          Beberapa aspek yang harus di perhatikan dalam riset pemasaran , antara lain pendapatan masyarakat setempat, social ekonomi, pribadi dan aspek psikologis konsumen.
          Dengan memerhatikan Study kelayakan proyek dan riset pemasarannya, dapat ditentukan jenis usaha apah atau produk apah yang akan deikerjakan. Dengan demikian, resiuko kegagalan dapat ditekan seminimal mungkin.





Cibadak, 25 Februari 2013

        Indra Nugraha



Bab 1
    Pendahuluan

1.1.            Tujuan Pengembangan Usaha
Dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga pada saat krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti saat ini diperlukan usaha-usaha yang bersifat agresif, kreatif, penuh perhitungan dan berorientasi pasar. Usaha tersebut diusahakan mampuh memberi peluang kerja bagi tenaga kerja potensial yang saat ini jumlahnya sangat berlimpah, baik itu angkatan kerja baru maupun angkatan kerja
            Dengan demikian, tujuan dari pengembangan usaha itu sendiri ada dua, yaitu Aspek ekonomi dan Aspek social. Aspek ekonomi adalah untuk meningkatkan pendapatan. Adapun aspek social adalah untuk membantu masyarakat dalam mengatasi pengangguran. 

1.2.            Studi Kelayakan Usaha
Dari pengamatan langsung, jumlah penduduk yang ada di lingkungan ini kurang lebih 300 kepala keluarga.Rata- rata pembeli setiap hari mencapai  70 oran, dapat diambil kesimpulan kripik pisang cukup laris dan memasyarakat serta dari segi ekonomi layak untuk dijadikan produk yang akan di pasarkan.
             Data tersebut juga ditunjang data dari pengamatan penduduk. Dengan asumsi, jika usaha Kripik pisang ini berjalan, pada tahap awal dapat diperhitung di bawah.  Omset tersebut dihitung atas dasar harga kripik pisang. Lingkungan saya merupakan daerah yang agraris, masih banyak lahan pertanian dan lahan pertanian tersebut banyak digunakan untuk menanam pohon pisang karena kondisi tanah tersebut sangat cocok sekali untuk penanaman pohon pisang, namun pisang bukanlah kebutuhan pokok di daerah saya maka ketika mereka panen mereka kebingungan akan menjual pisang ini kemana, saya semakin prihatin dengan kondisi seperti itu, karena itu merupakan satu - satunya lahan pertanian yang bisa mereka jadikan sebagai mata pencahariannya.

Dengan melihat kondisi seperti itu saya akan membuat sebuah usaha yang pastinya dapat membantu kesulitan - kesulitan yang sedang terjadi di daerah saya yaitu dengan membantu masyarakat yang mempunyai lahan pertanian pohon pisang dan juga membantu masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan. Saya akan membuat keripik pisang, dengan seperti itu para petani yang menanam pohon pisang tidak akan lagi kebingungan untuk menjual hasil panennya dan dengan saya membuat keripik pisang ini saya juga dapat menarik tenaga kerja sehingga angka pengangguran dapat berkurang.

Pada saat ini banyak orang yang serba ingin praktis dalam makanan. Maka dari itu saya akan membuat keripik pisang ini dengan pembuatan yang berbeda agar orang yang menyukai makanan ini tidak merasa bosan karena banyaknya kalangan masyarakat yang menyukai cemilan ini, maka saya akan berusaha memberikan kualitas dan mutu yang baik yang harganya relatif murah bagi semua kalangan masyarakat. Dalam berwirausaha tujuan yang paling utama ialah memperoleh keuntungan. Keuntungan di sini tergantung pada apa yang kita hasilkan dan bagaimana cara menjual produk tersebut. Dalam sehari saya dapat menghasilkan dan menjual keripik pisang ini sebanyak 30kg dengan membutuhkan bahan baku yaitu pisang sebanyak 50 kg, selain pisang yang sebagai bahan baku dari pembuatan keripik pisang ini dibutuhkan juga minyak untuk melakukan proses penggorengan dan yang dibutuhkan sebanyak 15 kg, agar rasa keripik pisang ini gurih, renyah dan enak maka dalam proses pembuatannya dibutuhkan bumbu – bumbu sebagai penyedap rasa dalam keripik pisang ini.

Dalam proses pembuatannya juga saya membutuhkan 3 orang sebagai tenaga kerja untuk membantu saya dalam memproduksi keripik pisang ini, dan setelah keripik pisang ini matang maka langkah selanjutnya adalah pengemasan maka saya membutuhkan kemasan untuk mengemas keripik pisang ini sebagai biaya pembungkus, setelah semuanya sudah siap maka keripik pisang tersebut tinggal dipasarkan / dijual, dengan itu maka saya membutuhkan biaya transportasi.

Alat - alat yang digunakan dalam proses pembuatan keripik pisang ini diantaranya adalah :
         -   Penggorengan (wajan) dan perlengkapan penggorengan lainnya digunakan             
             untuk dalam proses penggorengan.
         -  Parutan pisang atau pisau digunakan untuk memotong pisang
         -  Tungku, penggunaan tungku karena agar dalam proses penggorengan dapat  
            menghasilkan panas api yang cukup, karena jika menggunakan kompor gas
            bukan hanya karena boros saja melainkan api yang dihasilkannya pun kurang.

Adapun harga - harga dari bahan - bahan pembuatan keripik pisang dan biaya - biaya yang akan keluar dalam produksi keripik pisang ini yaitu :
- Pisang                          : Rp. 4.000 / kg
- Minyak                        : Rp. 10.500 / kg
- Bumbu                         : Rp. 10.000
- Tenaga kerja                : Rp. 20.000 / orang
- Biaya pembungku s   : Rp. 10.000
- Biaya transportasi      : Rp. 10.000
- Lain - lain                    : Rp. 10.000



Adapun perhitungan rugi / laba selama proses produksi hingga proses pemasaran keripik pisang ini, dari mulai modal 1 hari, 1 minggu hingga 1 bulan dan laba yang diperoleh selama 1 hari, 1 minggu hingga 1 bulan yaitu sebagai berikut :
- Pisang 50 kg      x     Rp.   4.000       = Rp. 200.000
- Minyak 15 kg    x     Rp. 10.500       = Rp. 157.500
- Bumbu - bumbu                                  Rp.   20.000
- Tenaga kerja 3   x     Rp. 20.000      = Rp.   60.000
- Biaya pembungkus                             Rp.   10.000
- Biaya transportasi                               Rp.   10.000
- Lain - lain                                             Rp.   20.000   +
                                                                 Rp. 477.500


Harga jual keripik pisang ini Rp. 20.000 / kg
Maka dalam sehari : 30 X Rp. 20.000 = Rp.600.000
Jadi labanya : harga jual – modal
                        600.000 – 477.500 = Rp. 122.500 / hari

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
• Modal
-    Modal dalam 1 hari               Rp.      477.500
-    Modal dalam 1 minggu        Rp.  3. 342.500
-    Modal dalam 1 bulan            Rp. 14.325.000
• Laba
- Laba dalam 1 hari                    Rp.    122.500
- Laba dalam 1 minggu             Rp.    857.500

Adapun tujuan saya di dalam membuat usaha  makanan ini adalah :
1.                  Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi 
2.                  Untuk menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi                
       angka pengangguran.
3.                  Dapat membantu para petani yang menanam pohon pisang
4.                  Memasarkan produk hasil olahan kepada masyarakat sekitar
5.                  Memperkenalkan hasil olahan sendiri agar masyarakat mengetahui bahwa
       keripik pisang ini mempunyai nilai cita rasa yang tingg

1.3.            Usulan usaha
Dari studi kelayakan usaha yang telah dilakukan, ekspetasi return on equity Diharapkan kiranya usaha “kripik pisang” ini layak untuk dipertimbangkan.
Faktor lain yang juga mendukung layaknya usulan usaha ini adalah Ketersediaan bahan baku “Kripik pisang ”yang yang cukup melimpah di daerah ini, sehingga ada jaminan terhadap supplies stock bahan baku dan kelangsungan dari usaha ini akan terjamin. Mudahnya membuat “Kripik pisang” sertra tidak perlu memakai resep yang sulit juga hal yang perlu dipertimbngkan untuk mewujudkan produksi ini.





Bab 2
Pengembangan Produk

2.1.        Konsep Produk
Seperti telah diketahui bersama, Pisang merupakan tumbuhan tropis yang biasa hidup di dataran rendah  maupun di dataran tinggi. Sehingga banyak terdapat di berbagai daerah dan mudah mendapatkannya. Keripik pisang merupakan salah satu makanan jajanan yang sangat disukai oleh masyarakat. Cara pembuatannya sangat sederhana dan mudah dikerjakan oleh siapa pun. Dari pemahaman akan dunia usaha, sangat diharapkan produk yang sebaiknya dihasilkan untuk dapat bersaing dan diterima oleh kalangan masyarakat. Oleh karena itu, saya lebih memilih usaha untuk pengolahan keripik pisang. Karena usaha ini terbilang mudah dan cepat di terima oleh masyarakat. Karena keripik pisang sudah tidak asing lagi menjadi makanan ringan yang gurih dan enak ini di kalangan masyarakat, sehingga orang pun tak akan bosan untuk terus mencoba keripik pisang. Dari produk keripik pisang ini, saya akan menjamin kualitas produk ini. Dari kualitas ini saya dapat melihat bagus atau tidaknya keberhasilan dalam pengenalan wirausaha dari produk ini. Nantinya produk yang dihasilkan dapat menjadi produk yang berkembang dalam lingkungan masyarakat.
Bukan hanya itu saja, saya juga melihat bahwa dalam proses pembuatan keripik pisang ini sangatlah mudah maka semua kalangan masyarakat pasti bisa membuatnya, dengan seperti itu saya tidak akan kesulitan dalam mencari tenaga kerja untuk membantu saya dalam proses pembuatan keripik pisang ini.
Karena pisang merupakan bahan utuma dalam pembuatan keripik pisang ini maka saya akan memilih kualitas dan mutu pisang yang baik. Dalam pembuatannya pun  mudah dan sederhana sehingga tidak mengurangi kualitas dan mutu produk. Selain itu juga saya akan melakukan pengemasan pada keripik pisang  yang sudah di produksi dengan kemasan yang sederhana tetapi tidak mengurangi nilai dan rasa dari keripik pisang ini. Keripik pisang dapat menjadi salah satu alternanif makanan ringan yang praktis, dan hemat.




2.2.       Pengembangan produk
SWOT
        Strengths (Kekuatan)
              -  Harga keripik pisang ini cukup terjangkau oleh kalangan masyarakat
              -  Kualitas dari keripik pisang ini sangat terjamin, karena dalam proses
                 pembuatannya diutamakan kebersihan dan untuk kesehatan.
              -  Tersedia kemasan berbagai ukuran
              -  Keripik pisang ini mempunyai rasa yang gurih dan enak
              -  Keripik pisang dapat menjadi salah satu alternanif makanan ringan yang                        
                 praktis, dan hemat.

        Weakness (Kelemahan)
             -  Bahan baku keripik pisang yang mudah rusak
             -  Keripik pisang akan mudah rusak jika penyimpanan yang dilakukan
                sembarangan atau ditumpuk.

        Opportunity (Peluang)
             - Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif sehingga mempermudah saya 
                untuk memasarkan produk.
             - Permintaan pasar yang semakin meningkat.

        Threats (Ancaman)
             - Jumlah kompetitor yang terus meningkat
             - Munculnya produk baru yang lebih unggul
             - Kenaikan harga bahan baku karena jumlahnya semakin terbatas

2.3.      Uji Produk
Setelah kita mampu membuat produk “Kripik Pisang”, produk ini perlu diuji coba ke para calon pelanggan untuk mengetahui  kekurangannya. Uji  coba ini meliputi taste atau rasa, kering atau tidaknya, serta yang tidak kalah penting adalah higienis. Dengan demikian kita dapatr mengukur kira – kira produk “Kripik singkong ” ini seperti apah yang mereka inginkan.

2.4.     Persiapan Produksi
Setelah kita mengetahui keinginan konsumen seperti apa, tahap selanjutnya adalah persiapan produksi. Persiapan produksi meliputi beberapa aspek, yang paling utama adalah tenaga kerja, bahan baku utama, bahan baku tambahan, alat pengolah, dan tempat produksi, serta yang tak kalah penting adalah sumber pendanaan.
Alat – alat yang digunakan juga cukup penting demi kelansungan produksi.


Bab 3
Positioning Produk

3.1.     Segmentasi Targeting dan positioning Produk
Segmentasi produk adalah proses menempatkan konsumen dalam subkelompok di pasar produk, sehingga pembeliu memiliki tanggapan yang hampir sama dengan strategi perusahaan.
            Variabel yang digunakan untuk menentukan segmen pasar adalah dari geografi, demografi,psikografi dan tingkahlaku. Dalam hal positioning produk “Kripik pisang” akan diposisikan sebagai produk Kripik Pisang yang tak kalah dengan kripik pisang lainnya.Dengan kata lain, yang lebih simple adalah”Kripik pisang ” dengan rasa yang enak dan harga murah.


3.2.     Uji Studi positioning Produk
Dalam melakukan uji positioning produk, yang perlu diperhatukan adalah apakah kita setelah meluncurkan produk tersebut dapat diterima konsumen, dengan alas an produk yang kita buat sesuai dengan kebutuhan, bnerbeda dari produk pesaing dfan memiliki nilai tambah bagi konsumen.
            Untuk itu dalam melakukan kajian atas positioning produk  “Kripik Pisang” tingkat kepuasan antara yang membeli sebanding dengan produk yang kita janjikan 





Bab 4
Marketing mix

4.1.      Penentuan Harga
Setelah menentukan Positioning produk, langkah selanjutnya adalah penjabaran dari positioning tersebut, yaitu dengan bauranpemadaran atau yanhg lebih terkenal adalah marketing mix,. Produk konsumsi adalah mengikuti kaidah – kaidah yang ada.
            Dalam hal ini, target konsumenyang diteteapkan adalah segm,en menengah bawah, factor harga menjadi sangat sensitive. Untuk itu dalam menentukan harga
betul – betul dipertimbangkan, apakah dengan harga murah tersebut kita dapat  mndapat keuntungan.

4.2.     Penentuan Produk/merk
Penentuan merk produk dapat  dilakukan berdasarkan nama  generik dari produk tersebut. Umumnya produk makanan lebih memilih nama generic dari produk yang dibuat dengan ditambah label tertentu. Msalnya Kripik Pisang Layung Jaya, Kripik Pisang Mutiara Indah, label ini sebenarnya yang menjadi penguat citra dari produk makanantersebut. Masyarakat  akan lebih mengenal label makanan daripada hanya nama generiknya saja.
            Dengan demikian, dalam membuat  “Kripik Pisang”kita tidak boleh member nama hanya “Kripik pisang ” begitu saja, tetapi harus ada label tertentu. Label ini menjadi factor pembeda dari produk lain yang sejenis.

4.3.     Promosi
Promosi makanan yang cepat laku adalah pada tempat ramai seperti pasar, sekolah, kampus, kantor, itu adalah tempat yang paling strategis untuk mempromosikan barang dagangan. Berikut ini adalah beberapa cara promosi makanan yang akan saya lakukan :
1.                  Pertama adalah lewat brosur, cara ini cukup efektif untuk memperkenalkan makanan yang saya jual, biasanya makanan sampai di konsumen melalui pesan antar atau sering disebut delivery.
2.                  Melakukan penjualan langsung, cara ini lumayan efektif karena langsung bertemu dengan pembelinya dan bisa langsung promosikan makanan yang di jual.
3.                  Melalui internet cara ini efektif walau tak semua orang memakai internet tapi cara ini cukup memberikan informasi yang lebih kepada orang karena saat ini orang banyak membuka internet seperti facebook, twetter, yahoo, google dan lain - lain, tak ada salahnya bila dicoba.
4.                  Melalui iklan radio, cara ini cukup lumayan walau tak ada gambar visual yang dapat terlihat tapi setidaknya pesannya dapat tersampaikan kepada masyarakat.


Bab 5
Uji Pemasan

5.1.     Strategi Penjualan
    Semua proses produksi telah dilakukan, dari mulai pemilihan pisang yang baik sampai kepada packing, kemudian yang akan saya lakukan yaitu mencari target pasar. Dalam memulai usaha apapun, maka yang harus diketahui adalah peluang pasar yang dapat menerima produk saya ini. Target pasar sudah merupakan kunci penting dalam proses pemasaran karena pemasaran akan berjalan dengan lancar apabila sudah mendapatkan target pasar yang kita inginkan.

Sistem pemasaran saya akan mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing saya dan sejauh mana kemampuan saya untuk bersaing dengan mereka dalam segala aspek, baik itu dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas yang saya berikan kepada para konsumen. Saya akan mensurvei dan meneliti pesaing - pesaing saya bagaimana caranya membuat keripik pisang ini agar berbeda dengan keripik pisang lainnya yang sudah beredar di pasaran. Bukan hanya rasanya saja yang berbeda namun saya akan membuat keripik pisang ini berbeda dari segi packing, dan cara pemasarannya juga, yang pasti akan lebih unik dari pada yang lainnya, dengan seperti itu para konsumen tidak akan mengalami yang namanya kejenuhan dalam mengkonsumsi makanan ini. Saya akan menjual keripik pisang ini di tempat yang cukup ramai, yang banyak dikenal dan dilalui banyak orang, dengan seperti itu maka keripik saya ini akan lebih cepat dikenal banyak lapisan masyarakat.
     1. Tetapkan impian (carilah impian yang sesuai dengan hobi dan kemampuan) atau          
          menjual produk sesuai dengan kebutuhan pasar, diperlukan riset dahulu dengan       
          membaca koran atau membuka buka internet.
    2.  Cari tahu tentang bisnis itu (bahan baku, pemasaran, cara produksi)
    3.  Turun ke lapangan dan perkenalkan produk
    4.  Cari pengusaha yang sukses di bidang sejenis untuk sharing informasi
    5.  Buat merek-logo produk
    6.  Silaturahim dengan Dinas, Departemen, Kementrian terkait. Serahkan kartu nama,   
         foto produk, dan company profile
    7.  Bermitra dengan BUMN atau perusahaan swasta yang sudah memiliki
         manajemen, usaha berjalan minimal 2 tahun dan sertakan proposal.
          8.  Perbaiki diri, perkuat branding, tingkatkan pelayanan, profesional, dan perluas    
               pemasaran
          9.  Berdoa dan bersedekah, ini adalah kunci sukses yang sering di lupakan orang

5.2.      Studi Hasil Penjualan
Untuk melihat apakah penjualan sukses atau gagal sebaiknya kita harus memasang target penjualan. Target penjualan dapat ditentukan setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan. Toleransi untuk mengukur penjualan kita baik atau tidak dapat dilakukan dengan angka pencapaiaan dalam persentasi. Misalnya  jika penjualan dibawah  63%, kita anggap gagal.






Bab 6
Penutup

Dalam melakukan usaha dituntut serius dan focus. Kita tidak bisa memulai bisnis dengan setengah – setengah dan dikerjakan sambil lalu meskipun usaha itu adalah usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain, tetapi berasal dari diri kita sendiri. Dengan demikian, ketentuaan ketentuaan dalam menjalankannya  adal suatu keharusan . Perhitungan – perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal memulai usaha, karena sekali kita salah melangklah dalam perhitungan awal, yang terjadi adalah efek berantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan, sementara modal lama kelamaan akan habis.
Oleh karena itu, sudah sewajarnya kita ingin memulai usaha, belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilih mana yang  pas dan mana yang kurang. Dengan demikian kita terhindar dari resiko yang lebih besar.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar