



PROPOSAL
Aplikasi Riset Untuk
pengembangan produk
“ Kripik Pisang”
Nama : Indra Nugraha
Kelas : xII Akuntansi 1 (Satu)
SMK Tamansiswa Cibadak
Jalan Perintis Kemerdekaan No. 31
Cibadak - Sukabumi
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………..
Bab 1
Pendahuluan……………………………………………………………………………..
1.1.
Tujuan
Pengembangan Usaha……………………………………………………
1.2.
Studi
Kelayakan Usaha……………………………………………………………
1.3.
Usulan
Produk……………………………………………………………………..
Bab 2
Pengembangan Produk…………………………………………………………………
2.1.
Konsep Produk…………………………………………………………………….
2.2.
Pengembangan Produk…………………………………………………………..
2.3.
Uji Produk………………………………………………………………………….
2.4. Persiapan Produksi………………………………………………………………..
Bab 3
Positioning Produk……………………………………………………………………….
3.1.
Segmentasi Targeting dan Positioning Produk.......…………………………..
3.2. Studi Positioning
Produk…………………………………………………………
Bab 4
Marketing Mix…………………………………………………………………………….
4.1.
Harga………………………………………………………………………………..
4.2. Produk/Merk………………………………………………………………………
4.2. Produk/Merk………………………………………………………………………
4.3. Promosi……………………………………………………………………………..
Bab 5
Uji Pemasaran…………………………………………………………………………….
5.1.
Strategi Penjualan…………………………………………………………………..
5.2. Studi Hasil
Penjualan………………………………...…………………………….
Kata Pengantar
Bismillahirhmanirrahim
Puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT Yang telah
melimpahkan rahmat dan kesehatan . sholawat
dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Usaha kecil menengah
dalam pengembangannya diperlukan studi kelayakan Proyek Walau Dalam skala
sederhana. Hal ini dilakukan Untuk menghindari penanaman modal yang tidak
menguntungkan .
Selain studi kelayakan, diperlukan juga riset
pemasaran,. Hal ini dilakukan agar dapat terbantu untuk mengetahui keinginan,
kebutuhan dan kepuasan konsumen.
Beberapa aspek yang
harus di perhatikan dalam riset pemasaran , antara lain pendapatan masyarakat
setempat, social ekonomi, pribadi dan aspek psikologis konsumen.
Dengan memerhatikan
Study kelayakan proyek dan riset pemasarannya, dapat ditentukan jenis usaha
apah atau produk apah yang akan deikerjakan. Dengan demikian, resiuko kegagalan
dapat ditekan seminimal mungkin.
Cibadak,
25 Februari 2013
Indra Nugraha
Bab 1
Pendahuluan
1.1.
Tujuan Pengembangan Usaha
Dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga pada saat krisis ekonomi
yang berkepanjangan seperti saat ini diperlukan usaha-usaha yang bersifat
agresif, kreatif, penuh perhitungan dan berorientasi pasar. Usaha tersebut
diusahakan mampuh memberi peluang kerja bagi tenaga kerja potensial yang saat
ini jumlahnya sangat berlimpah, baik itu angkatan kerja baru maupun angkatan
kerja
Dengan demikian, tujuan
dari pengembangan usaha itu sendiri ada dua, yaitu Aspek ekonomi dan Aspek
social. Aspek ekonomi adalah untuk meningkatkan pendapatan. Adapun aspek social
adalah untuk membantu masyarakat dalam mengatasi pengangguran.
1.2.
Studi Kelayakan Usaha
Dari pengamatan langsung, jumlah penduduk yang ada di lingkungan ini
kurang lebih 300 kepala keluarga.Rata- rata pembeli setiap hari mencapai 70 oran, dapat diambil kesimpulan kripik
pisang cukup laris dan memasyarakat serta dari segi ekonomi layak untuk dijadikan
produk yang akan di pasarkan.
Data tersebut juga ditunjang data dari pengamatan penduduk. Dengan
asumsi, jika usaha Kripik pisang ini berjalan, pada tahap awal dapat
diperhitung di bawah. Omset tersebut
dihitung atas dasar harga kripik pisang. Lingkungan saya
merupakan daerah yang agraris, masih banyak lahan pertanian dan lahan pertanian
tersebut banyak digunakan untuk menanam pohon pisang karena kondisi tanah
tersebut sangat cocok sekali untuk penanaman pohon pisang, namun pisang
bukanlah kebutuhan pokok di daerah saya maka ketika mereka panen mereka
kebingungan akan menjual pisang ini kemana, saya semakin prihatin dengan
kondisi seperti itu, karena itu merupakan satu - satunya lahan pertanian yang
bisa mereka jadikan sebagai mata pencahariannya.
Dengan melihat kondisi seperti itu saya akan
membuat sebuah usaha yang pastinya dapat membantu kesulitan - kesulitan yang
sedang terjadi di daerah saya yaitu dengan membantu masyarakat yang mempunyai
lahan pertanian pohon pisang dan juga membantu masyarakat yang tidak mempunyai
pekerjaan. Saya akan membuat keripik pisang, dengan seperti itu para petani
yang menanam pohon pisang tidak akan lagi kebingungan untuk menjual hasil
panennya dan dengan saya membuat keripik pisang ini saya juga dapat menarik
tenaga kerja sehingga angka pengangguran dapat berkurang.
Pada saat ini banyak orang yang serba ingin
praktis dalam makanan. Maka dari itu saya akan membuat keripik pisang ini
dengan pembuatan yang berbeda agar orang yang menyukai makanan ini tidak merasa
bosan karena banyaknya kalangan masyarakat yang menyukai cemilan ini, maka saya
akan berusaha memberikan kualitas dan mutu yang baik yang harganya relatif
murah bagi semua kalangan masyarakat. Dalam berwirausaha tujuan
yang paling utama ialah memperoleh keuntungan. Keuntungan di sini tergantung
pada apa yang kita hasilkan dan bagaimana cara menjual produk tersebut. Dalam
sehari saya dapat menghasilkan dan menjual keripik pisang ini sebanyak 30kg
dengan membutuhkan bahan baku yaitu pisang sebanyak 50 kg, selain pisang yang
sebagai bahan baku dari pembuatan keripik pisang ini dibutuhkan juga minyak
untuk melakukan proses penggorengan dan yang dibutuhkan sebanyak 15 kg, agar
rasa keripik pisang ini gurih, renyah dan enak maka dalam proses pembuatannya
dibutuhkan bumbu – bumbu sebagai penyedap rasa dalam keripik pisang ini.
Dalam proses pembuatannya juga saya
membutuhkan 3 orang sebagai tenaga kerja untuk membantu saya dalam memproduksi
keripik pisang ini, dan setelah keripik pisang ini matang maka langkah
selanjutnya adalah pengemasan maka saya membutuhkan kemasan untuk mengemas
keripik pisang ini sebagai biaya pembungkus, setelah semuanya sudah siap maka keripik
pisang tersebut tinggal dipasarkan / dijual, dengan itu maka saya membutuhkan
biaya transportasi.
Alat - alat yang digunakan dalam proses
pembuatan keripik pisang ini diantaranya adalah :
- Penggorengan
(wajan) dan perlengkapan penggorengan lainnya digunakan
untuk dalam proses penggorengan.
- Parutan pisang
atau pisau digunakan untuk memotong pisang
- Tungku, penggunaan
tungku karena agar dalam proses penggorengan dapat
menghasilkan panas api yang cukup, karena jika menggunakan kompor gas
bukan hanya karena boros saja melainkan api yang dihasilkannya pun
kurang.
Adapun harga - harga dari bahan - bahan
pembuatan keripik pisang dan biaya - biaya yang akan keluar dalam produksi
keripik pisang ini yaitu :
- Pisang
: Rp. 4.000 / kg
-
Minyak
: Rp. 10.500 / kg
-
Bumbu
: Rp.
10.000
- Tenaga kerja
: Rp. 20.000 / orang
- Biaya pembungku s : Rp. 10.000
- Biaya transportasi : Rp. 10.000
- Lain -
lain : Rp. 10.000
Adapun perhitungan rugi / laba selama proses
produksi hingga proses pemasaran keripik pisang ini, dari mulai modal 1 hari, 1
minggu hingga 1 bulan dan laba yang diperoleh selama 1 hari, 1 minggu hingga 1
bulan yaitu sebagai berikut :
- Pisang 50 kg x Rp.
4.000 = Rp. 200.000
- Minyak 15 kg x Rp. 10.500
= Rp. 157.500
- Bumbu - bumbu
Rp. 20.000
- Tenaga kerja 3 x Rp.
20.000 = Rp. 60.000
- Biaya pembungkus
Rp. 10.000
- Biaya transportasi
Rp. 10.000
- Lain -
lain
Rp. 20.000 +
Rp.
477.500
Harga jual keripik pisang ini Rp. 20.000 / kg
Maka dalam sehari : 30 X Rp. 20.000 =
Rp.600.000
Jadi labanya : harga jual – modal
600.000 – 477.500 = Rp. 122.500 / hari
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
• Modal
- Modal
dalam 1
hari
Rp.
477.500
- Modal
dalam 1 minggu Rp. 3. 342.500
- Modal
dalam 1 bulan Rp.
14.325.000
• Laba
- Laba dalam 1 hari
Rp. 122.500
- Laba dalam 1 minggu
Rp. 857.500
Adapun tujuan saya di dalam membuat
usaha makanan ini adalah :
1.
Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
2.
Untuk menambah daya tampung tenaga kerja
sehingga dapat mengurangi
angka pengangguran.
3.
Dapat membantu para petani yang menanam pohon
pisang
4.
Memasarkan produk hasil olahan kepada
masyarakat sekitar
5.
Memperkenalkan hasil olahan sendiri agar
masyarakat mengetahui bahwa
keripik pisang ini mempunyai nilai cita
rasa yang tingg
1.3.
Usulan
usaha
Dari studi kelayakan usaha yang telah
dilakukan, ekspetasi return on equity Diharapkan kiranya usaha “kripik pisang”
ini layak untuk dipertimbangkan.
Faktor lain yang juga mendukung layaknya
usulan usaha ini adalah Ketersediaan bahan baku “Kripik pisang ”yang yang cukup
melimpah di daerah ini, sehingga ada jaminan terhadap supplies stock bahan baku
dan kelangsungan dari usaha ini akan terjamin. Mudahnya membuat “Kripik pisang”
sertra tidak perlu memakai resep yang sulit juga hal yang perlu dipertimbngkan
untuk mewujudkan produksi ini.
Bab 2
Pengembangan Produk
2.1. Konsep Produk
Seperti telah diketahui bersama, Pisang merupakan tumbuhan tropis yang biasa hidup di
dataran rendah maupun di dataran tinggi. Sehingga banyak terdapat di
berbagai daerah dan mudah mendapatkannya. Keripik pisang merupakan salah
satu makanan jajanan yang sangat disukai oleh masyarakat. Cara pembuatannya
sangat sederhana dan mudah dikerjakan oleh siapa pun. Dari pemahaman akan
dunia usaha, sangat diharapkan produk yang sebaiknya dihasilkan untuk dapat
bersaing dan diterima oleh kalangan masyarakat. Oleh karena itu, saya lebih
memilih usaha untuk pengolahan keripik pisang. Karena usaha ini terbilang mudah
dan cepat di terima oleh masyarakat. Karena keripik pisang sudah tidak asing
lagi menjadi makanan ringan yang gurih dan enak ini di kalangan masyarakat,
sehingga orang pun tak akan bosan untuk terus mencoba keripik pisang. Dari
produk keripik pisang ini, saya akan menjamin kualitas produk ini. Dari
kualitas ini saya dapat melihat bagus atau tidaknya keberhasilan dalam
pengenalan wirausaha dari produk ini. Nantinya produk yang dihasilkan dapat
menjadi produk yang berkembang dalam lingkungan masyarakat.
Bukan hanya itu saja, saya juga melihat bahwa
dalam proses pembuatan keripik pisang ini sangatlah mudah maka semua kalangan
masyarakat pasti bisa membuatnya, dengan seperti itu saya tidak akan kesulitan
dalam mencari tenaga kerja untuk membantu saya dalam proses pembuatan keripik
pisang ini.
Karena pisang merupakan bahan utuma dalam
pembuatan keripik pisang ini maka saya akan memilih kualitas dan mutu pisang
yang baik. Dalam pembuatannya pun mudah dan sederhana sehingga tidak
mengurangi kualitas dan mutu produk. Selain itu juga saya akan melakukan
pengemasan pada keripik pisang yang sudah di produksi dengan kemasan yang
sederhana tetapi tidak mengurangi nilai dan rasa dari keripik pisang ini. Keripik
pisang dapat menjadi salah satu alternanif makanan ringan yang praktis, dan
hemat.
2.2.
Pengembangan produk
SWOT
Strengths
(Kekuatan)
- Harga keripik
pisang ini cukup terjangkau oleh kalangan masyarakat
- Kualitas dari
keripik pisang ini sangat terjamin, karena dalam proses
pembuatannya diutamakan
kebersihan dan untuk kesehatan.
- Tersedia kemasan
berbagai ukuran
- Keripik pisang ini
mempunyai rasa yang gurih dan enak
- Keripik pisang
dapat menjadi salah satu alternanif makanan ringan yang
praktis, dan hemat.
Weakness
(Kelemahan)
- Bahan baku keripik
pisang yang mudah rusak
- Keripik pisang
akan mudah rusak jika penyimpanan yang dilakukan
sembarangan atau ditumpuk.
Opportunity
(Peluang)
- Kondisi masyarakat
yang semakin konsumtif sehingga mempermudah saya
untuk memasarkan produk.
- Permintaan pasar
yang semakin meningkat.
Threats (Ancaman)
- Jumlah kompetitor
yang terus meningkat
- Munculnya produk
baru yang lebih unggul
- Kenaikan harga
bahan baku karena jumlahnya semakin terbatas
2.3. Uji
Produk
Setelah kita mampu membuat produk “Kripik
Pisang”, produk ini perlu diuji coba ke para calon pelanggan untuk
mengetahui kekurangannya. Uji coba ini meliputi taste atau rasa, kering atau
tidaknya, serta yang tidak kalah penting adalah higienis. Dengan demikian kita
dapatr mengukur kira – kira produk “Kripik singkong ” ini seperti apah yang
mereka inginkan.
2.4. Persiapan Produksi
Setelah kita mengetahui keinginan konsumen
seperti apa, tahap selanjutnya adalah persiapan produksi. Persiapan produksi
meliputi beberapa aspek, yang paling utama adalah tenaga kerja, bahan baku
utama, bahan baku tambahan, alat pengolah, dan tempat produksi, serta yang tak
kalah penting adalah sumber pendanaan.
Alat – alat yang digunakan juga cukup penting
demi kelansungan produksi.
Bab 3
Positioning Produk
3.1. Segmentasi Targeting dan positioning Produk
Segmentasi produk adalah proses menempatkan
konsumen dalam subkelompok di pasar produk, sehingga pembeliu memiliki
tanggapan yang hampir sama dengan strategi perusahaan.
Variabel
yang digunakan untuk menentukan segmen pasar adalah dari geografi, demografi,psikografi
dan tingkahlaku. Dalam hal positioning produk “Kripik pisang” akan diposisikan
sebagai produk Kripik Pisang yang tak kalah dengan kripik pisang lainnya.Dengan
kata lain, yang lebih simple adalah”Kripik pisang ” dengan rasa yang enak dan
harga murah.
3.2. Uji Studi positioning Produk
Dalam melakukan uji positioning produk, yang
perlu diperhatukan adalah apakah kita setelah meluncurkan produk tersebut dapat
diterima konsumen, dengan alas an produk yang kita buat sesuai dengan
kebutuhan, bnerbeda dari produk pesaing dfan memiliki nilai tambah bagi
konsumen.
Untuk
itu dalam melakukan kajian atas positioning produk “Kripik Pisang” tingkat kepuasan antara yang
membeli sebanding dengan produk yang kita janjikan
Bab 4
Marketing mix
4.1. Penentuan Harga
Setelah menentukan Positioning produk,
langkah selanjutnya adalah penjabaran dari positioning tersebut, yaitu dengan
bauranpemadaran atau yanhg lebih terkenal adalah marketing mix,. Produk
konsumsi adalah mengikuti kaidah – kaidah yang ada.
Dalam
hal ini, target konsumenyang diteteapkan adalah segm,en menengah bawah, factor
harga menjadi sangat sensitive. Untuk itu dalam menentukan harga
betul – betul dipertimbangkan, apakah dengan harga
murah tersebut kita dapat mndapat
keuntungan.
4.2. Penentuan Produk/merk
Penentuan merk produk dapat dilakukan berdasarkan nama generik dari produk tersebut. Umumnya produk
makanan lebih memilih nama generic dari produk yang dibuat dengan ditambah
label tertentu. Msalnya Kripik Pisang Layung Jaya, Kripik Pisang Mutiara Indah,
label ini sebenarnya yang menjadi penguat citra dari produk makanantersebut.
Masyarakat akan lebih mengenal label
makanan daripada hanya nama generiknya saja.
Dengan
demikian, dalam membuat “Kripik
Pisang”kita tidak boleh member nama hanya “Kripik pisang ” begitu saja, tetapi
harus ada label tertentu. Label ini menjadi factor pembeda dari produk lain
yang sejenis.
4.3. Promosi
Promosi makanan yang
cepat laku adalah pada tempat ramai seperti pasar, sekolah, kampus, kantor, itu
adalah tempat yang paling strategis untuk mempromosikan barang
dagangan. Berikut ini adalah beberapa cara promosi makanan yang akan saya
lakukan :
1.
Pertama adalah lewat brosur, cara ini cukup
efektif untuk memperkenalkan makanan yang saya jual, biasanya makanan sampai di
konsumen melalui pesan antar atau sering disebut delivery.
2.
Melakukan penjualan langsung, cara ini
lumayan efektif karena langsung bertemu dengan pembelinya dan bisa langsung
promosikan makanan yang di jual.
3.
Melalui internet cara ini efektif walau tak
semua orang memakai internet tapi cara ini cukup memberikan informasi yang
lebih kepada orang karena saat ini orang banyak membuka internet seperti
facebook, twetter, yahoo, google dan lain - lain, tak ada salahnya bila dicoba.
4.
Melalui iklan radio, cara ini cukup lumayan
walau tak ada gambar visual yang dapat terlihat tapi setidaknya pesannya dapat
tersampaikan kepada masyarakat.
Bab 5
Uji Pemasan
5.1. Strategi Penjualan
Semua proses produksi telah dilakukan, dari
mulai pemilihan pisang yang baik sampai kepada packing, kemudian yang akan saya
lakukan yaitu mencari target pasar. Dalam memulai usaha apapun, maka yang harus
diketahui adalah peluang pasar yang dapat menerima produk saya ini. Target
pasar sudah merupakan kunci penting dalam proses pemasaran karena pemasaran
akan berjalan dengan lancar apabila sudah mendapatkan target pasar yang kita
inginkan.
Sistem pemasaran
saya akan mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing saya dan sejauh
mana kemampuan saya untuk bersaing dengan mereka dalam segala aspek, baik itu
dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas yang saya berikan kepada para
konsumen. Saya akan mensurvei dan meneliti pesaing - pesaing saya bagaimana
caranya membuat keripik pisang ini agar berbeda dengan keripik pisang lainnya
yang sudah beredar di pasaran. Bukan hanya rasanya saja yang berbeda namun saya
akan membuat keripik pisang ini berbeda dari segi packing, dan cara
pemasarannya juga, yang pasti akan lebih unik dari pada yang lainnya, dengan
seperti itu para konsumen tidak akan mengalami yang namanya kejenuhan dalam
mengkonsumsi makanan ini. Saya akan menjual keripik pisang ini di tempat yang
cukup ramai, yang banyak dikenal dan dilalui banyak orang, dengan seperti itu
maka keripik saya ini akan lebih cepat dikenal banyak lapisan masyarakat.
1.
Tetapkan impian (carilah impian yang sesuai dengan hobi dan kemampuan) atau
menjual produk sesuai dengan kebutuhan pasar, diperlukan riset
dahulu dengan
membaca koran atau membuka buka internet.
2. Cari tahu tentang bisnis itu
(bahan baku, pemasaran, cara produksi)
3. Turun ke lapangan
dan perkenalkan produk
4. Cari pengusaha
yang sukses di bidang sejenis untuk sharing informasi
5. Buat merek-logo
produk
6. Silaturahim dengan
Dinas, Departemen, Kementrian terkait. Serahkan kartu nama,
foto produk, dan company profile
7. Bermitra dengan
BUMN atau perusahaan swasta yang sudah memiliki
manajemen, usaha berjalan minimal 2 tahun dan sertakan proposal.
8. Perbaiki
diri, perkuat branding, tingkatkan pelayanan, profesional, dan perluas
pemasaran
9. Berdoa dan
bersedekah, ini adalah kunci sukses yang sering di lupakan orang
5.2.
Studi Hasil Penjualan
Untuk melihat apakah penjualan sukses atau
gagal sebaiknya kita harus memasang target penjualan. Target penjualan dapat
ditentukan setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan. Toleransi untuk
mengukur penjualan kita baik atau tidak dapat dilakukan dengan angka
pencapaiaan dalam persentasi. Misalnya
jika penjualan dibawah 63%, kita
anggap gagal.
Bab 6
Penutup
Dalam melakukan usaha dituntut serius dan
focus. Kita tidak bisa memulai bisnis dengan setengah – setengah dan dikerjakan
sambil lalu meskipun usaha itu adalah usaha sampingan. Kegagalan berusaha
sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain, tetapi berasal dari diri kita
sendiri. Dengan demikian, ketentuaan ketentuaan dalam menjalankannya adal suatu keharusan . Perhitungan –
perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal memulai usaha, karena
sekali kita salah melangklah dalam perhitungan awal, yang terjadi adalah efek
berantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan, sementara modal
lama kelamaan akan habis.
Oleh karena itu, sudah sewajarnya kita ingin
memulai usaha, belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilih
mana yang pas dan mana yang kurang.
Dengan demikian kita terhindar dari resiko yang lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar